Partner in
Crime adalah sebuah merek sepatu yang dimiliki oleh model Fahrani Pawaka Empel.
Dari nama brandnya pasti kita sempat terpikir kalau itu nama film. Tetapi ini
sebenarnya adalah merek sepatu yang sudah menjajah Ibiza, Spanyol. Rencananya
akan dikembangkan ke Australia. Mengapa namanya Partner in Crime karna
desain-desain dari sepatu ini bertema atau bernuansa gothic, “rebellious”,
kuat, dan seperti gladiator.
Awalnya
kenapa brand ini bisa go international bermula dari Fahrani yang menyebar
produknya melalui toko multibrand di Jakarta. Setelah dari itu, barulah brand
sepatunya merambat ke Eropa and soon will be in Australia also.
Dilihat dari
konsep brandnya, konsumen yang dituju adalah wanita urban dengan ketertarikan
pada keganasan atau sifat berontak yang diwakili oleh pembawaan sepatu-sepatu
berkualitas dari Partner in Crime. Selain itu, untuk mengembangkan brandnya,
Fahrani juga berencana untuk membentuk strategi dengan membuat tas dan perhiasan
ke dalam lini produk Partner in Crime.
Perbandingan
yang saya lihat dari Partner in Crime ini adalah dia memiliki konsep yang jelas
dan arah yang sudah terlihat dari produk-produk yang diproduksi yaitu sepatu
bersifat tomboy dan rebellious. Selain itu target pasar yang dimiliki jadi
lebih terfokus daripada brand lain yang menjual sepatu dengan desain yang umum
sehingga target pasar terlalu luas.
Alasan lain
menurut saya kenapa Partner in Crime bisa go international adalah karena
kebanyakan warga di Eropa ataupun Australia lebih menyukai produk yang original
dan unik karna memliki budaya suka mencoba hal baru. Selain itu, sebagian besar
sepatu yang diproduksi menggunakan kulit sehingga lebih memiliki pasar di luar
Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar