Minggu, 15 November 2015

Partner In Crime




Partner in Crime adalah sebuah merek sepatu yang dimiliki oleh model Fahrani Pawaka Empel. Dari nama brandnya pasti kita sempat terpikir kalau itu nama film. Tetapi ini sebenarnya adalah merek sepatu yang sudah menjajah Ibiza, Spanyol. Rencananya akan dikembangkan ke Australia. Mengapa namanya Partner in Crime karna desain-desain dari sepatu ini bertema atau bernuansa gothic, “rebellious”, kuat, dan seperti gladiator.
Awalnya kenapa brand ini bisa go international bermula dari Fahrani yang menyebar produknya melalui toko multibrand di Jakarta. Setelah dari itu, barulah brand sepatunya merambat ke Eropa and soon will be in Australia also.
Dilihat dari konsep brandnya, konsumen yang dituju adalah wanita urban dengan ketertarikan pada keganasan atau sifat berontak yang diwakili oleh pembawaan sepatu-sepatu berkualitas dari Partner in Crime. Selain itu, untuk mengembangkan brandnya, Fahrani juga berencana untuk membentuk strategi dengan membuat tas dan perhiasan ke dalam lini produk Partner in Crime.
Perbandingan yang saya lihat dari Partner in Crime ini adalah dia memiliki konsep yang jelas dan arah yang sudah terlihat dari produk-produk yang diproduksi yaitu sepatu bersifat tomboy dan rebellious. Selain itu target pasar yang dimiliki jadi lebih terfokus daripada brand lain yang menjual sepatu dengan desain yang umum sehingga target pasar terlalu luas.

Alasan lain menurut saya kenapa Partner in Crime bisa go international adalah karena kebanyakan warga di Eropa ataupun Australia lebih menyukai produk yang original dan unik karna memliki budaya suka mencoba hal baru. Selain itu, sebagian besar sepatu yang diproduksi menggunakan kulit sehingga lebih memiliki pasar di luar Indonesia. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar